Hati Yang Berkehendak

Hati tak tentu arah, mengukir kata tak tentu arah pula. Sebaris kata mesra menyiram bunga yang telah lama mati "Aku Cinta Kamu". Terbawa mimpi mencoba meraba, indahnya takkan binasa hapuskan lara tepiskan perih-perih yang ada.

Hay Kampret, kau perempuan yang membuatku tersiksa. Mimpikan aku berbisik lembut dalam telingamu. Dari hati yang selalu rindu, ingin melihatmu berganti 'HAL' denganku.

Pejamkan mata, cintalah yang berbicara. Indahmu bagaikan kertas yang tak tertuliskan apapun dan sifatmu bagaikan ludahku yang keluar bersama manisnya janji.
Andai tangan ini berkharisma layaknya ibuku, akan kutuliskan keindahanmu namun menulis perasaanku disini, sudah cukup menepiskan yang ada.

Sekian dan Terima kasih.
Bagikan Artikel Ini Sebelum Orang Lain Membagikannya Untuk Anda : Choose
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Hati Yang Berkehendak"

Berikan Pendapat Anda Pada Tulisan Ini, Agar Tulisan Saya Tahu Kekurangannya. Sekian.