Ini bermula disaat kau pergi dengan kata yang tidak pernah kupikirkan selama ini. Kala itu kau berjanji dihadapanku sambil menyandarkan kepalamu dipundakku namun saat ini debu kenangan dari sandaranmu itulah yang membuatku seperti ini.
Aku senang dengan kepergianmu namun dilain sisi aku terseduh-seduh memanggilmu kembali. Kau yang mengajarkanku untuk menjadi lebih baik dalam gelapnya hatiku. Kau bagaikan cahaya berbalut gelapnya hatiku. Memberikan warna dalam gelapku hingga akhirnya aku berpikir untuk bersamamu.
Seiring dengan berjalannya kita dan waktu tidak dapat kupungkiri kau pergi dengan kata yang tidak pernah kupikirkan. Aku bertanya namun dirimu berceloteh menyangkal semuanya dengan alasan klasik yang membuatku terdiam.
Kau bagaikan, namun sekarang ini kau bukan lagi bagaikan tapi kau berbagi ludah bersama lalat.
Sekian dan Terima kasih.
0 Komentar untuk "Kau Bagaikan Ludah Bersama Lalat"
Berikan Pendapat Anda Pada Tulisan Ini, Agar Tulisan Saya Tahu Kekurangannya. Sekian.