Janjimu Adalah Alasanku Bersamamu

Aku berjalan melalui hujan tidak tentu arah mencoba untuk melupakan rasa sakit yang bersemayam dalam tubuh tak memberikan manfaat sama sekali, mencoba untuk mengabaikan rasa sakit ini namun aku dibuat memperhatikannya. Hujan yang turun membasahiku tak dapat membersihkan menghilangkan rasa sakit bersamaku, tak seperti air menghilangkan debu-debu tanpa sisa.

Berjalan dan Berlari Dibawah hujan berharap ada setitik hujan yang dapat mengobati rasa sakit ini. Walau air mata deras turun dibawahnya tak ada setitik hujan yang mengasihaniku.

Mencoba berteduh, memeluk dingin menahan air mata jatuh. Air mata tetaplah jatuh.
Aku ingin. Cuma ingin merasakan dirimu yang dulu sebelum inginku berubah membuang semua kenangan tentangmu. Meninggalkan seraut wajah yang sering muncul dalam perihku, wajah yang tak bersalah seakan janji yang kau titipkan padaku itu hanyalah rayuan syaitan.

Sebelum aku membuang ludah dihadapanmu. Walau matamu tidak melihatku, walau telingamu tidak ingin mendengarkanku, walau tubuhmu sudah menolak namun hatimu masih bisa membacanya.

Kenapa ?

Kau mengkhianati janjimu sendiri, begitu murahnya dirimu membuang. Mempermainkan janji yang kau umbar lalu kau pergi tanpa ada rasa bersalah sedikitpun dihatimu.
Ludah itu untukmu bersama kenangan palsu yang kau berikan.

Sekian dan Terima kasih.
Bagikan Artikel Ini Sebelum Orang Lain Membagikannya Untuk Anda : Choose
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Janjimu Adalah Alasanku Bersamamu"

Berikan Pendapat Anda Pada Tulisan Ini, Agar Tulisan Saya Tahu Kekurangannya. Sekian.