28 Mei 2016, Kondangan Mantan

Awalnya saya tidak ada keinginan untuk keluar rumah, lihat undangan tergantung di kalender di bulan Mei. Ada keinginan kumpul bersama mereka lagi, senior saya di SMA dulu. hari saya di SMA sering saya habiskan bersama senior ketimbang satu angkatan saya. Setalah shalat isya saya dan Fadil berangkat ke acara pernikahan tapi sebelum itu kami berdua menunggu Emmah dan Pio. Didekat jembatan ikan asin dengan aromanya yang menggoda membuat saya membakar rokok Class Mild agar aroma dari ikan asin itu terbang bersama asap rokok yang saya keluarkan begitupun dengan Fadil. Tiba-tiba ada yang bertanya, kok kamu merokok? Berhenti saja merokoknya? Saya hanya menjawab tunggu seorang wanita yang mencabut rokok ini dari mulut, saya masih berusaha.

Sekitar bermenit-menit kami menunggu didekat jembatan ikan asin akhirnya mereka datang juga. Mata saya tidak tertuju pada Pio tapi pada Emmah, benak saya cantiknya. Sambil berkata padanya janjimu. Pio mah biasa sering lihat. 

Kami melanjutkan kembali menuju ke acara tapi saya dan Fadil duluan melewati Pio.

Sesampainya, suara biduan menyebut kami dan memeriahkan malam pernikahan mereka Lindah dan Ruswan. Dengan goyangan khas seorang biduan jika dijam delapan malam sampai jam sepuluh malam, KK2-8 kanan kiri dua kali lalu goyang ditempat. Kalau di jam dua belas malam sampai berhenti bukan lagi goyang KK2-8 tapi 3-8 penonton ikut andil dipanggung. Tiba-tiba ada yang nanya lagi, kok kamu tahu? Aku harus jawab apa, bilang kalau saya sering dipanggil sama senior ikut nonton biduan. Bercanda. Itu pemikiran saya saja.

Saya dan Fadil ikut bergabung bersama kak Sahran dan Aii belum masuk dalam acara karena menunggu Pio yang belum datang. Lama menunggu hingga hati pura-pura sok tegar menunggu yang belum hadir. Kalau lelaki tidak apa cuma rokok saja yang habis diminta teman tapi kalau wanitanya waduh, dari ujung rambutnya hingga ujung kakinya dipermasalahkan. Paling sering yang saya dengar kalau disetiap acara.
  • Parfumku tidak kecium lagi
  • Lipstikku kering
  • Bedakku luntur
  • Bau keringat
  • Sudah lapar
  • Tidak bawa perlengkapan
  • Dan kawan-kawannya
Laki-laki yang mendengarnya cuma tersenyum dan tertawa namun benaknya berkata parah nich cewek.

Setelah semua berkumpul Pio dan Emmah sudah datang dan juga Ayunda kami semua pun ikut bergabung dalam acara pernikahan Lindah dan Ruswan.

Saya perhatikan sekitar acara, saya melihat seseorang yang mirip dengan Nci pacar saya dulu. Maaf saya rabun jauh, saya perjelas ternyata Nci betulan. Setahun tak ketemu, ia terlihat lebih bakpau. Banyak dari mereka senior saya yang berubah bentuk walau ada juga yang dengan bentuk yang sama, seperti Pio si tokoh utama dalam acara ini. Bercanda tapi nyata kok.

Ada rasa bahagia ketemu dengan mantan pacar, walau agak sedikit grogi, tak tahu harus bicara bagaimana dengannya. Malam ini seperti malam mengenang mantan.
Duduk berdampingan bersamanya mengingat kembali masa itu, jalan bersama, duduk bersama, dan makan bersama. Memakan hidangan pernikahan dan ini seperti membawa saya kemasa SMA dulu. Sesekali berbincang dengannya sambil mendekatkan pipi saya ditelinganya karena suara biduan yang terlalu keras. Sudah cukup lama kami duduk setelah mencicipi hidangan. Foto bersama senior yang sering saya habiskan hari di SMA bersama mereka. walau ada sebagian yang tidak ikut dalam foto. Canda tawa kebahagiaan hadir di malam ini bersama mereka.

Setelah acara ini Fadil ingin mengumpulkan kami semua di pantai sambil menikmati pencuci mulut yang dingin. Namun sebelum itu saya dipaksa untuk naik berfoto bersama, kalau Pio tokoh utama tapi mereka berdua Ruswan dan Lindah pemeran utama dalam acara ini. Ikut berfoto bersama mereka berdua.

Gugup, panas tapi seru. Bisa berfoto bersama senior dipernikahan senior. Kalau jodoh tidak tahu kapan acaranya cuma bisa berusaha saja.

Pernikahan itu indah, kalau sudah siap untuk menikah percepatlah menikahnya. Tapi kalau sudah siap menikah namun belum ada calon istrinya perlu kesadaran dulu dan terus berusaha.
Berhubungan bersama wanita terkadang ada penderitaan dan kebahagiaan yang wanita titip pada lelaki. Pacaran bertahun-tahun sampai membuat sebuah calon janji suci tapi karena masalah urutannya pun juga berubah. Biasanya lelaki seperti ini kalau bukan ngurung diri dikamar diam-diam ambil sisah malam pertama si calon istrinya. Yang bagus tuh, masa depan diusahakan dulu, baru cari wanita tidak usah yang jauh-jauh kok teman SMA atau teman kuliah bisa kok, seperti mereka berdua yang bersanding di pelaminan, awalnya pacaran lalu putus lalu balikan lagi dan seperti di foto sekarang, bersanding dan menikmati hari-hari bersama bahagia. Dengar dari senior saya.

Malam ini seperti malam berkumpulnya semua mantan kata Hariana dan Ayunda di pantai. Kalau dipikir memang ada benarnya juga, dari pemeran utamanya hingga pemain yang cuma lewat di kamera saja seperti saya dan senior.

Sebagai seorang lelaki pandangan selalu menjadi dasar timbulnya cinta walau hanya bercanda tapi masa depan tidak ada yang tahu. Jangan sampai saya berpikir seperti ini sekarang di masa depan saya bersama dia.

Usahakan dulu lalu bersamanya.

Malam kondangan mantan ini ditutup dengan tawa kebahagian dan ucapan terima kasih dari senior.

Sekian dan Terima kasih.
Bagikan Artikel Ini Sebelum Orang Lain Membagikannya Untuk Anda : Choose
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "28 Mei 2016, Kondangan Mantan"

Berikan Pendapat Anda Pada Tulisan Ini, Agar Tulisan Saya Tahu Kekurangannya. Sekian.