31 Mei 2016, Ujian SBMPTN

Hari ini menegangkan bagi yang merasa tegang. Akhirnya tiba juga ujian SBMPTN yang saya nantikan, ingin tahu bagaimana sensasi dalam ujian SBMPTN. Pukul 07:30 saya sudah sampai di lokasi ujian. Sebelum itu jalan raya begitu macet maklum kota Makassar dan sepanjang gerbang universitas yang dijadikan tempat ujian SBMPTN sekaligus juga dimanfaatkan mencari keuntungan oleh mahasiswa dan pedagang dengan menjual peralatan ujian.

Tempat ujian saya ada di Universitas Hasanuddin, fakultas MIPA, Lab. Biologi. Mahasiswa memanfaatkan moment ini untuk mencari keuntungan dari menjual peralatan ujian dan menjadi tukang parkir juga. Entah berapa keuntungan yang mereka dapatkan hanya berdiri menggunakan peluit, mengeraskan suara mengatur kendaraan.

Sambil menunggu waktu ujian dimulai, menghisap Class Mild dekat mahasiswa dan mahasiswi yang sering bermain volli bersama, walau belum terlalu akrab tapi canda tawa hadir di wajah kala itu.

Saat saya masuk diruang ujian, atmosfirnya tiba-tiba berubah hawa kepintaran dan keberuntungan akhirnya bersatu dalam ruangan. Kepintarannya mereka kecuali saya, sebab sebelum masuk di ruangan, saya sama sekali tidak pernah memegang buku sekolah, bahkan untuk bimbingan belajar saya tidak bergabung.

Dari jauh saya perhatikan, mereka terlihat cantik-cantik, ganteng-ganteng, pintar-pintar dan saya, untung-untungan. Tapi mereka semua terlihat tegang, berkeringat. Saya hanya berdendang sambil memukul-mukul meja, walau mereka memperhatikan saya mereka tidak benci kok hanya saja dalam benak mereka berkata "Ributna ini orang !!!" Pengawas memasuki ujian, atmosfirnya pun berubah kembali seperti mereka ingin berperang.

Soal dan lembar ujian dibagikan, saat dipersilahkan membuka soal tiba-tiba saya nyengir sambil menundukkan kepala "Kurang ajar ini soal ! Jawabannya a, b, c, d, e, gampangnya jawabannya!" Tiba-tiba ruangan sunyi tak ada sepatah kata dari para peserta ujian mereka hanya fokus pada soal ujian sedangkan saya hanya melingkari tulisan a, b, c, d, e, sambil sesekali melihat soal ujian agar mereka tidak menilai saya seperti yang saya lakukan. Aroma ruangan yang dipenuhi debu, hawa panas memeluk kami bahkan pengawas ujian kepanasan.

Tes kemampuan dasar saentik, tes kemampuan dan potensi akademik dan tes kemampuan dasar soshum. Semua soal-soal memaksa otak saya mengingat kembali pelajaran di dua tahun yang lalu.

60+90+60 = semua soal dikerjakan. Keberhasilan 3:7 ditambah cuma bisa yakin 80% agar tidak lulus tapi kalau lulus yakin juga kok. Jika tidak lulus, lanjut lagi ke pendaftaran selanjutnya jangan gunakan uang sogokan sebagai dasar kuliahmu kawan.

Uang yang banyak memang bisa memberi kepuasan, kebahagiaan, kehidupan tapi uang akan habis seperti saya saat ini kehabisan uang. Kalau belum lulus ikut bimbingan belajar terus sampai bisa lulus di Universitas lalu uang kamu yang banyak itu gunakan saat kuliah, dengan belanja kuliah bagaimana?.

Dari pada gunakan uang sogokan lima puluh juta untuk kuliah sebagai dasar kuliah yang haram, awal yang buruk. Jalannya sudah dipenuhi jurang hingga akhirnya karena kesalahannya sendiri.

Mari jujur bersama, jalan dengan kejujuran masing-masing seperti yang diajarkan Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam. Semoga yang ikut ujian SBMPTN bisa lulus dan melanjutkan kuliah? Aamiin. Kalau saya tidak pusing soal kuliah namun karena ini tuntutan orang tua daftar kuliah saja dulu.

Sekian dan Terima kasih.
Bagikan Artikel Ini Sebelum Orang Lain Membagikannya Untuk Anda : Choose
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "31 Mei 2016, Ujian SBMPTN"

Berikan Pendapat Anda Pada Tulisan Ini, Agar Tulisan Saya Tahu Kekurangannya. Sekian.