2 Juni 2016, Merindukan Ramadhan

Sebentar lagi akan memasuki bulan suci Ramadhan, tinggal menghitung hari saja gerbang Ramadhan akan terbuka lebar untuk ummat islam. Pernah dulu saya merasa kalau Ramadhan itu ada di bulan-bulan lainnya. Lebih tepatnya saya merindukan Ramadhan. Sebagai seorang pendosa, saya mengerti apa yang saya lakukan selama ini.

Merindukan Ramadhan. Saat radio masjid shalawat sebelum adzan berkumandang, ada perasaan kalau saya ini ada di bulan Ramadhan tapi nyatanya tidak. Saya pernah merasakan itu setiap saya berjalan dari rumah nenek ke masjid Mujahidin bottoe, masjid-masjid bershalawat seraya setelah shalat isya akan ada shalat tarwih. Ada suasana hati merindukan Ramadhan.

Ada suasana hati merindukan Ramadhan, saya merasakan hal itu. Suasana itu, pikiran saya dan hati saya masih mengingatnya dengan jelas. Suara adzan yang menari-nari ditelinga memberikan jalan untuk melangkahkan kaki, memohon ampunan-Nya. Seperti bulan Ramadhan. Suasana ini membuat saya merinding ketakutan.

Ini seperti Ramadhan. Bulan penuh ampunan-Nya dan akhirnya tinggal menunggu hari, menghitung jari hingga tanggal 6 Juni 2016, ucapan makhluk di penjuru alam semesta ini meramaikan menyambut Ramadhan.

MARHABAN YA RAMADHAN...

Sekian dan Terima kasih.
Bagikan Artikel Ini Sebelum Orang Lain Membagikannya Untuk Anda : Choose
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "2 Juni 2016, Merindukan Ramadhan"

Berikan Pendapat Anda Pada Tulisan Ini, Agar Tulisan Saya Tahu Kekurangannya. Sekian.