3 Juni 2016, Malam Terakhir MTQ Kab.Barru

Malam terakhir acara MTQ tingkat SulSel sekaligus menutup acara MTQ dengan sah. Setelah itu alun-alun Kota Barru kembali sepi seperti hari-hari biasanya. Gelap gulita tanpa ada lampu menerangi alun-alun Kota Barru. Jika diungkapkan dengan perasaan malam terakhir MTQ ini seperti berdiri dalam keramaian namun terasa sepi. Begitu jika di ibaratkan.

Berjalan mengelilingi alun-alun bersama Fadillah, menemaninya melihat-lihat pakaian sedangkan saya, memperhatikan sekitar melihat wajah-wajah pengunjung sambil menundukkan kepala, agar mereka tidak merasa sedang di perhatikan. Malam ini saya bertemu dengan guru dan pembina disekolah saya, Pak Rusliman, Pak Ramli, Pak Ami, Pak Usman, dan beberapa junior saya disekolah. Namun cuma dia yang membuat hati saya mekar saat saya tahu dia juga datang, saat memberikan kode cubitan.

Awalnya saya terkejut, siapa?. Dikerumunan para pengunjung ada seseorang yang mencubit pinggang saya, berbalik memperhatikan disekitar saya, dari caranya berjalan, dari melihat punggungnya saya tahu siapa yang mencubit pinggangku. Malam ini mekar bunga-bunga yang wanginya mengisi setiap ruang ditubuh ini.

Sekali lagi mengelilingi alun-alun banyak pedagang mulai mengatur dagangannya dimasukan dalam kardus. Sambil melihat-lihat sesekali memegang tidak ada niat untuk membeli cuma memegang dan melihat-lihat saja, itu yang dilakukan Fadillah.

Dibelakang acara MTQ, istirahat sejenak bersama Pio, Chimma, Husnul dan Nurah. Canda tawa hadir di wajah kami.

"Mah, jika ada dua lelaki yang ingin melamarmu... kamu pilih yang mana, diduakan atau cuma kamu seorang ?" Kataku.

"Aiist... Kalau begitu, aku lebih memilih cuma kamu seorang ketimbang diduakan"jawab Rahmah

"Kalau begitu juga, kamu harus menerima lamaranku, suatu hari nanti" ucapku.

Canda tawa menghiasi malam kami di alun-alun kota Barru. Hingga kami semua beranjak dari tempat duduk kami mengambil masing-masing kendaraan. Dia menjabat tanganku mungkin ini pertama kalinya ia menjabat tanganku. Malam ini diakhir dengan saling berjabat tangan .

Hanya bisa menahan, memenjarakan hati akan apa yang hati ini rasakan. Baper, ini memang baper namun ini nyata. Bukan suatu hal yang dibuat dengan waktu singkat namun butuh waktu yang lama hingga aku sendiri yang memenjarakan apa yang dirasakan hati ini.

Untuk mengucapkan aku suka kamu, aku sayang kamu dan aku cinta kamu. Bukan hal mudah melainkan sangat sulit bagiku sekarang ini. "Kamu Takut" aku tidak takut, "lalu kenapa kamu sulit mengatakannya" karena aku memperbaiki diriku sebelum aku mengatakannya.

Sekian dan Terima kasih.
Bagikan Artikel Ini Sebelum Orang Lain Membagikannya Untuk Anda : Choose
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "3 Juni 2016, Malam Terakhir MTQ Kab.Barru"

Berikan Pendapat Anda Pada Tulisan Ini, Agar Tulisan Saya Tahu Kekurangannya. Sekian.